Orang yang bodoh tapi rajin lebih baik daripada orang yang jenius tapi malas.
Ketika gerimis datang menjelang, aku merenungi sesuatu yang entah apa yang kupikirkan itu. Kemudian, lahirlah prinsipku ini. Sesuatu yang tidak terduga memang.
Lalu, aku berusaha untuk menjalankan prinsip ini. Aku mulai semangat ngaji. Yah, bukannya sombong atau apa sih, anggap aja ini sharing.Oke?
Jadi, aku mulai semangat ngaji walaupun aku sadar kemampuan otakku tidaklah seberapa dibandingkan dengan temanku yang lainnya yang menghafalnya super cepat dan hapalannya itu sangat dobit. Kalau dihitung-hitung sih, aku ga akan bisa sehebat mereka. Yah, sadarlah kemampuan diri hanya seberapa.
Tapi, aku tidak langsung berputus asa. Aku mencoba untuk menjadi rajin. Karena kutau, orang yang tidak seberapa kemampuannya tapi kalau dia rajin, maka hasil yang akan dicapai akan melebihi hasil yang dicapai oleh orang-orang yang jenius tapi tidak rajin. Aku yakin itu.
Akhir-akhir ini pun aku bersemangat ngaji.
Memang sih, kalau dipikir-pikir, aku belum bisa melampaui mereka dengan kemampuanku yang ada ini. Tapi ternyata keajaiban pun tiba. Ceritanya, aku lagi ngaji di masjid sambil menunggu qomat zuhur. Lalu, datanglah salah seorang ustaz yang mengatakan bahwa aku boleh setoran saat ini dan saat kapanpun ketika pelajaran sedang kosong.
Alhamdulillah, ini benar-benar kesempatan yang sangat berharga. Kalau begini ceritanya mah, aku bisa setoran seperempat juz sehari. Yah, kalau bisa. Tergantung rajinnya sih.
Tapi sayangnya, waktu itu aku belum menyiapkan hapalan sedikitpun. Gubrak. Yang penting aku sudah berusaha untuk rajin lah. Aku yakin, kalau kita bersungguh-sungguh dalam beramal, pasti Allah akan menolong kita min haisu la yahtasib.
Mulai sekarang, ayo kita rajin kembali!
Sumber : http://konsepmasadepan.blogspot.com